
Sumber: freepik.com
Hai sobat Mama Baik! Sempat merasa letih selalu membuat konten tetapi hasilnya belum nampak pula? Ataupun malah telah memiliki banyak konten, tetapi seluruhnya nampak kurang “memiliki suara”? Bisa jadi saatnya kalian memikirkan konsep owning konten alias kepemilikan penuh terhadap konten digital yang kalian miliki.
Apa Itu Owning Konten?
Owning konten merupakan strategi pemasaran digital di mana suatu brand ataupun orang mempunyai serta mengendalikan seluruhnya konten yang diterbitkan. Ini dapat berbentuk web, web, podcast, video, ataupun media yang lain yang seluruhnya dipunyai oleh kita tanpa tergantung pada pihak ketiga semacam media sosial.
Mengapa Owning Konten Berarti?
Salah satu alibi utama merupakan soal kendali. Kala kalian mempunyai konten sendiri, kalian leluasa memastikan narasi, format, serta style komunikasi. Berbeda halnya bila kalian cuma tergantung pada media sosial, di mana algoritma dapat berganti sewaktu- waktu serta menjatuhkan jangkauan kontenmu.
Lebih dari Semata- mata Posting
Owning konten tidak cuma soal teratur mem- posting postingan ataupun video, tetapi gimana kita menyusun strategi yang berkepanjangan. Dengan mempunyai kanal sendiri semacam web ataupun newsletter, kalian dapat membangun komunitas yang loyal serta tidak terbawa- bawa oleh pergantian platform digital.
Jadi Sumber Data yang Andal
Kala kalian secara tidak berubah- ubah memproduksi konten di kanal milikmu sendiri, hingga audiens hendak melihatmu selaku sumber data yang kredibel. Ini tingkatkan keyakinan serta menguatkan personal ataupun bisnis branding- mu.
Tingkatkan SEO serta Jangkauan Organik
Konten yang kalian miliki sendiri dapat dimaksimalkan buat mesin pencari. Ini berarti kesempatan lebih besar buat timbul di Google, bawa trafik organik yang normal, serta pastinya berpotensi konversi yang lebih besar.
Melindungi Informasi serta Audiens
Dengan owning konten, kalian pula dapat mengelola informasi audiens sendiri. Ini berbeda dengan media sosial yang umumnya menghalangi akses pada informasi pengguna. Dengan email list, misalnya, kalian dapat membangun ikatan langsung dengan audiens tanpa filter algoritma.
Monetisasi yang Lebih Luas
Konten yang dipunyai seluruhnya berikan kalian kebebasan dalam monetisasi. Kalian dapat memasang iklan, menjual produk digital, membuat keanggotaan berbayar, sampai menjalakan kerjasama sponsor secara langsung tanpa butuh untuk hasil dengan platform lain.
Kreativitas Tanpa Batas
Salah satu kelebihan owning konten merupakan ruang yang luas buat eksplorasi. Tidak terdapat ketentuan yang menghalangi semacam di platform pihak ketiga. Kalian leluasa memastikan tipe konten, durasi, sampai metode mengantarkan pesan dengan style khasmu sendiri.
Konten selaku Peninggalan Jangka Panjang
Konten yang kalian miliki bukan semata- mata modul mengkonsumsi praktis. Dia merupakan peninggalan. Postingan web yang ditulis hari ini dapat bawa trafik bertahun- tahun ke depan. Video ataupun podcast dapat jadi rujukan abadi untuk audiensmu. Terus menjadi lama, nilainya malah meningkat.
Kesimpulan
Owning konten bukan cuma tren, tetapi kebutuhan dalam dunia digital dikala ini. Dengan mempunyai kontrol penuh atas apa yang kalian mengadakan serta gimana itu disebarluaskan, kalian tidak cuma menguatkan posisi brand, namun pula membangun keyakinan jangka panjang dengan audiens. Mulailah membangun rumah digitalmu sendiri serta peruntukan konten selaku kekuatan utama strategimu.